Tumbuhan Lumut
Pengertian Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina. Tumbuhan ini sudah memperlihatkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum mempunyai akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum mempunyai pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya ialah rizoid. Daun tumbuhan lumut bisa berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pionir, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Dikarenakan tumbuhan lumut berukuran kecil namun membentuk koloni yang bisa menggapai area yang luas. Jaringan tumbuhan yang sudah mati akan menjadi sumber hara untuk tumbuhan lumut lain dan tumbuhan lainnya.
Ciri – Ciri Tumbuhan Lumut
- Hidupnya secara berkoloni.
- Tidak berpembuluh sebab tidak memiliki daun, batang, maupun akar sejati.
- Habitatnya berada pada tempat yang lembap dan terlindung dari cahaya matahari seperti dasar hutan,permukaan batang pohon, tembok, dan sumur. Habitatnya dapat berada di setiap tempat kecuali laut. Ada juga yang berhabitat di tempat basah dan sanggup hidup di air seperti spaghnum.
- Memiliki ukuran yang kecil yaitu biasanya tidak sampai 1-2 cm.
- Berwarna hijau sebab mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis .
- Multiseluler.
- Tidak memiliki pembuluh seperti xylem dan floem. Air masuk dalam tubuh lumut secara imbibisi, sementara hasil fotosintesis didistribusikan secara defusi, daya kapilaritas, dan dengan aliran sitoplasma.
- Dinding sel terdiri atas selulosa.
- Mengalami metagenesis
- Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
- Daun tersusun dari selapis sel (kecuali pada ibu tulang daun, dengan tebal 15 sel) berukuran kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.
- Hanya mengalami pertumbuhan primer. Pertumbuhan lumut hanya memanjang dan tidak bisa membesar
- Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berguna untuk menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
- Akar berupa akar semu (rizoid) yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dan berbentuk seperti rambut/benang-benang. Akar itu juga berfungsi untuk menempelkan lumut.
- Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam gametangium betina.
- Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi arkegonium.
Struktur Tubuh Tumbuhan Lumut
1. Batang dan daun
Pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda-beda. Namun batang dilihat dari penampang melintang maka akan terlihat bagian-bagian berikut:
- Selapis sel kulit, beberapa selnya memanjang dan membentuk rhizoid-rhizoid epidermis
- Lapisan kulit dalam tersusun dari beberapa lapisan sel yang dinamai korteks.
- Silinder pusat terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang untuk mengangkut makanan.
2. Daun lumut
Biasanya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun. Sel-sel daun kecil, sempit, panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun meyerupai jala. Diantaranya sel-sel mati yang besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel-sel mati ini berguna untuk tempat persediaan air dan cadangan makanan.
3. Pada ujung batang
Adanya titik tumbuh dengan sel pemula diujungnya. Sel pemula tersebut umumnya berbentuk bidang empat dan membentuk sel-sel baru ketiga arah menurut sisinya. Ukuran terbatas mungkin dikarenakan tidak adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai penahan seperti pada tumbuhan berpembuluh.
4. Rhizoid (bulu-bulu akar)
Rhizoid ini berperan sebagai akar untuk menempel pada tempat tumbuhnya dan menyerap makanan. Rhizoid terdiri dari deret sel yang memanjang seringkali dengan sekat yang tidak sempurna.
Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari:
- Vaginula yakni akar yang diselubungi dengan sisa dinding arkegonium.
- Seta (tangkai)
- Apofisis yaitu ujung seta yang melebar dan merupakan peralihan seta dengan kotak spora.
- Kaliptra (tudung) berasal dari dinding arkegonium seebelah atas menjadi tudung kotak spora.
- Kolumera, yakni suatu jaringan yang tidak terlibat dalam pembentukan spora.
Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut
Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, sebab bergantian antara reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit memproduksi spora yang akan menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini memproduksi gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).
Anteredium berbentuk bulat dan menciptakan sperma berflagela (anterezoid dan spermatozoid), sementara arkegonium berbentuk seperti botol yang mempunyai bagian lebar disebut perut, dan ada bagian sempitnya yang disebut dengan leher.
Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan dua sel kromosom atau disebut dengan diploid (2n). Zigot inilah yang merupakan awal dari sporofit lagi. Lalu zigot akan melakukan pembelahan menjadi sporofit dewasa yang sudah memiliki kaki untuk menempel pada gametofit, seta, dan kapsul di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya spora melewati fase pada meiosis. Setelah spora matang dan dikeluarkan dari dalam kapsul, barulah siklus hidup lumut berulang lagi dari awal.
Klasifikasi Tumbuhan Lumut
1.Lumut Daun (Bryopsida / Musci)
Lumut daun (Bryopsida / Musci). Lumut daun dapat disebut juga dengan lumut sejati karena jenis lumut ini mempunyai bentuk tubuh seperti tumbuhan kecil yang dilengkapi dengan bagian akar (rizoid), daun, dan batang. Dari keseluruhan jenis yang ada dalam Bryophyta, lumut daun ialah kelompok terbesar dari jenis lumut lainnya, dengan jumlah spesies sebanyak 10 ribu. Lumut daun ialah tumbuhan kecil yang tumbuhnya tegak dan memiliki batang semu. Jenis lumut yang satu ini tidak menempel pada substratnya, namun memiliki rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Daunnya tersusun spiral dengan bentuk lembaran.
a. Habitat Lumut Daun
Habitat lumut daun ialah berada dirawa-rawa yang membentuk bantalan atau rumpun yang setiap tahunnya tampak bertambah luas. Selain itu, lumut daun juga sering tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara berkala mengalami kekeringan. Lumut ini juga sering dijumpai di atas pasir bergerak, di rawa-rawa, di atas batu cadas, di dalam air, dan di antara rumput-rumput. Lumut daun yang tumbuh di dalam air bisa berubah menjadi gambut, kemudian membentuk tanah gambut.
b. Ciri-Ciri Lumut Daun
- Talus gametofit tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang
- Talus gametofit mempunyai bentuk simetri radial
- Arkegonium dan anteredium terbentuk pada ujung gametofit di antara daun, dan kemudian tumbuh sporangium
- Talus sporofitnya merupakan sporangium yang menumpang pada ujung batang dari talus gametofit
- Gametofit tumbuh tegak atau merayap
- Berkembang dari protonema
- Mempunyai daun, batang, dan rizoid multiseluler
- Daunnya hanya terdiri atas satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun melingkaran batang atau spiral
- Arkegonium melekat di atas kapsul dan membentuk kalipra
- Kapsul bagian bawah mempunyai stomata dan bersifat fotosintetik
- Tidak ditemukan adanya elater, kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom
- Selama perkembangan kapsul, tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan.
c. Reproduksi Lumut Daun
Reproduksi lumut daun dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, lumut daun bereproduksi melalui fragmentasi batang yang akan memproduksi karpet lumut daun baru. Sementara reproduksi seksualnya terjadi melalui sel khusus yang disebut spora.
d. Ordo Tumbuhan Lumut Daun
- Ordo Andreaeales
- Ordo Sphagnales (lumut gambut)
- Ordo Brayales
2.Lumut Tanduk (Anthoceropsida)
Lumut tanduk atau Anthoceropsida mempunyai bentuk sporofit yang panjang dan runcing, yang dapat tumbuh setinggi 5 cm. Sporofit lumut tanduk hanya terdiri dari sporangium dan tidak memiliki seta. Spora matang akan dilepaskan oleh sporangium yang pecah atau terbuka, dimulai dari ujung tanduk.
Gametofit, yang umumnya memiliki diameter 1-2 cm tumbuh secara mendatar dan kadang ditempeli oleh sporofit majemuk. Lumut tanduk sering menjadi spesies pertama yang menempati sebuah wilayah terbuka dan lembab.
a. Habitat Lumut Tanduk
Habitat lumut tanduk (Anthoceropsida) ialah di bukit ataupun di lereng gunung pada tanah mineral yang lembab. Lumut tanduk tidak bagus tumbuh pada daerah yang bersifat asam dan sedikit unsur hara, contohnya tanah gambut. Lumut tanduk banyak hidup di tepi danau, selokan, dan sungai.
b. Ciri-ciri Lumut Tanduk
- Akar masih berupa rizoid, talus gametofit tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang
- Talus gametofit mempunyai bentuk pipih dorsiventral
- Terciptanya gametangium (anteridium dan arkegonium) di permukaan dorsal talus gametofit
- Talus sporofitnya menyerupai bentuk tanduk atau jarum yang ramping (kecil), dan pertumbuhannya terjadi sebab pembelahan sel-sel dasar pada daerah kaki.
c. Struktur Tubuh Lumut Tanduk
Bentuk tubuh lumut tanduk berupa talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang. Lumut tanduk mempunyai sel yang hanya terdiri dari satu kloroplas.
3.Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuh seperti lembaran banyak lekukan dan menyerupai bentuk hati. Oleh karena bentuknya ini, lumut hati pernah dianggap bisa membantu menangani penyakit hati.
Lumut hati memiliki tubuh dengan struktur akar, batang, dan daun, sehingga sering dianggap sebagai kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta ke Cormophyta.
a. Habitat Lumut Hati
Habitat lumut hati ialah pada tanah mineral yang lembab di lereng gunung ataupun di bukit. Lumut ini juga dapat tumbuh pada dasar hutan yang lebat. Lumut hati tidak ideal tumbuh pada tanah gambut yang bersifat asam dan sedikit unsur hara. Terdapat pengecualian pada jenis genus Plagiochila sp yang bisa dijumpai tumbuh pada hutan rawa gambut.
b. Ciri-Ciri Lumut Hati
- Talus gametofitnya tidak dapat dibedakan antara struktur daun dan batang, sementara akarnya berupa rizoid
- Talus gametofitnya mempunyai bentuk pipih dorsiventral
- Pada permukaan dorsal gametofit dibentuk arkegonium dan anteridium yang berbentuk seperti payung
- Talus sporofitnya mempunyai ukuran sangat kecil, sehingga nyaris tidak nampak.
c. Contoh Lumut Hati
- Riccardia chamaedryfolia
- Pellia endivifolia
- Scapania nemorosa
- Jungermannia sp.
- Haplomitrium sp.
- Marchantia polymorpha
- Monoclea forsterii
- Sphaerocarpos texanus