Mengenal Lampu Motor LED dan Bohlam, Mana Lebih Baik?
Lampu motor LED atau Bohlam? Terlepas dari perdebatan itu, lampu motor merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menunjang keselamatan berkendara. Fungsinya meningkatkan visibilitas berkendara, terutama saat malam hari.
Hanya saja bukan cuma itu, lampu juga berguna sebagai tanda untuk berkomunikasi dengan pengguna kendaraan lain. Alhasil di perjalanan tidak terjadi salah duga. Misal, ketika ingin menyalip kendaraan di depan. Kamu bisa tembak dengan lampu jauh sekali, kemudian pasang sein kanan.
Biasanya lampu motor terdiri dari dua bagian, yakni lampu jarak pendek atau low beam, dan lampu jarak jauh atau high beam. Lampu low beam merupakan lampu motor yang menerangi jalan di bagian bawah atau depan motor, sedangkan lampu high beam adalah lampu yang menerangi bagian tengah motor atau bidang yang sejajar dengan posisi lampu utama.
Apa sebenarnya fungsi lampu motor jarak dekat dan juga fungsi lampu motor jarak jauh? Lebih baik lampu motor LED atau bohlam? Untuk menjawabnya, simak bahasan di bawah ini:
Fungsi Lampu Motor Jarak Dekat (Low Beam)
Sebelum terlalu jauh membahas lampu motor LED atau bohlam, ada baiknya kethaui fungsi lampu motor secara lengkap. Bahasan pertama adalah lampu motor jarak dekat atau low beam. Gunanya sebagai penerangan di jalanan dan menambah daya lihat pengendara motor. Sesuai namanya, low beam mampu menerangi cuma untuk jarak pendek.
Contohnya untuk mewaspadai adanya lubang atau jalan yang tidak rata. Lampu motor low beam juga dapat mengantisipasi polisi tidur, dan sebagainya.
Selain itu, fungsi low beam atau lampu jarak dekat adalah untuk dinyalakan ketika hujan baik di malam maupun pagi hari atau ketika ada kabut. Adanya hujan dan juga kabut membuat daya atau jarak pandang pengemudi jadi lebih terbatas. Dengan lampu ini dapat membantu daya penglihatan pengendara.
Bisa juga sebagai sinyal bagi kendaraan lain untuk memberi tahu keberadaan atau posisi motor kamu ketika di siang hari. Diharapkan pengendara lain jadi lebih waspada, sehingga bisa meminimalkan angka kecelakaan. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 107 Ayat 2 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Lantaran peraturan tersebut, berbagai motor yang dijual di Indonesia kebanyakan sudah dilengkapi auto head lamp on (AHO). Ambil contoh Honda Beat, Yamaha Mio M3, dan Suzuki Nex II telah terintegrasi AHO dengan lampu motor LED. Jadi ketika mesin diaktifkan, lampu depan jarak dekat pun otomatis aktif sebagai implementasi dari peraturan Undang-Undang.
Mengenal Fungsi Lampu Motor Jarak Jauh (High Beam)
Sedikit berbeda dengan lampu motor jarak dekat, khusus untuk lampu jarak jauh atau high beam. Biasanya digunakan pada jalan dengan penerangan yang minim.
Jika menggunakan lampu jarak jauh pada jalan yang penerangannya sudah baik, sebaiknya bisa menggunakan lampu low beam saja.
Apalagi jika digunakan pada jalan yang ramai dengan pengendara lainnya, kendaraan yang datang dari arah berlawanan akan merasa terganggu dengan silaunya lampu jarak jauh yang kamu nyalakan dan tentunya bisa membahayakan.
Penggunaan lampu jarak jauh juga biasa digunakan pada jalan yang berliku. Buat kamu yang pernah motoran ke luar kota dan melewati jalan perbukitan atau jalan pegunungan, pastinya tahu bahwa banyak tikungan yang berbahaya jika tidak berhati-hati.
Ketika menghadapi jalan seperti ini sebaiknya menggunakan lampu jarak jauh, untuk melihat arah tikungan, batas jalan, dan juga melihat dengan lebih baik apakah dari arah depan ada kendaraan lain atau tidak.
Gimana sudah tahukan fungsi lampu motor pendek dan jauh? Selanjutnya Moladin juga akan memberikan informasi mengenai jenis-jenis lampu motor yang tersedia di Indonesia.
Sebagai gambaran simpelnya yang cukup banyak digunakan masyarakat adalah lampu motor LED dan bohlam, yang kerap masih digunakan oleh banyak sepeda motor terbaru.
Pertanyaannya, manakah yang lebih baik antara lampu motor LED Vs bohlam. Serta apa saja keunggulan kedua jenis lampu motor tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Perbedaan Lampu LED dan Bohlam, Mana Lebih Baik?
Seiring dengan semakin berkembangnya sepeda motor di Indonesia. Kini banyak yang menggunakan lampu motor jenis LED yang diklaim lebih hemat daya listrik, dibandingkan dengan lampu bohlam. Sebagai contohnya seperti yang digunakan pada Honda Vario yang kini sudah menggunakan lampu LED. Selain itu, kebanyakan lampu motor yang menggunakan jenis bohlam merupakan jenis halogen dengan sistem lampu single refrelector, artinya lampu kecil dan lampu jauh (low and high beam) berada dalam satu batok lampu.
Oleh sebab itu, bohlam halogen punya dua filamen. Satu untuk lampu dekat dan satu lagi untuk lampu jauh. Di pasaran, banyak lampu halogen dengan berbagai merek dan tipe. Spesifikasi yang tertera biasanya 60/55 W.
Angka tersebut menandakan besarnya daya listrik yang dibutuhkan saat saklar dalam posisi Hi/Lo. Contohnya seperti 60/55 W, artinya 60 watt pada saat high beam (lampu jauh) dan 55 watt saat low beam (lampu dekat).
Cahaya tidak dipancarkan langsung ke depan, melainkan dipantulkan ke reflector. Biasanya, warna cahaya yang dihasilkan bohlam halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning) hingga 5.000 Kelvin (putih).
Warna cahaya rendah (kuning), baik digunakan untuk cuaca hujan atau berkabut. Mengingat sifat cahaya warna kuning yang mampu menembus hujan dan kabut.
Sebaliknya, warna cahaya tinggi (putih) memberikan kesan elegan namun kurang baik dipakai saat hujan atau berkabut. Besaran Kelvin bukan menunjukkan terangnya cahaya lampu, melainkan ukuran warna cahaya.
Alhasil semakin besar angka Kelvinnya, maka warna yang dihasilkan akan semakin putih. Berbeda dengan lampu motor jenis bohlam, lampu LED yang kini banyak digunakan pada sepeda motor terbaru punya teknologi yang lebih canggih.
Kelebihan Lampu LED Motor
Tren sepeda motor terbaru kini sudah menggunakan teknologi LED (Light Emiting Diode) yang terus berkembang. Melihat kelebihannya, tak sedikit produsen kendaraan yang menggunakan lampu jenis ini pada produk terbarunya.
Kehadiran LED menambah varian lampu yang tersedia di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, lampu motor jenis LED sudah diaplikasikan juga untuk lampu rem, sein, kabin bahkan headlamp.
Namun kebanyakan diterapkan sebagai Daytime Running Light (DRL). Membahas mengenai kelebihan lampu motor LED, punya sejumlah keunggulan dalam berbagai aspek, seperti hemat energi, ramah lingkungan, usia pakai yang lebih panjang, tahan guncangan, waktu respon yang cepat dan menghasilkan pencahayaan serta warna sinar yang baik.
Apakah lampu LED motor mudah panas? Mungkin pertanyaan ini cukup banyak dilontarkan kebanyakan para pengguna sepeda motor.
Sekadar informasi, musuh utama bagi lampu LED adalah suhu panas. Meningkatnya suhu pada LED berdampak pada penurunan kinerja. Umumnya lampu berfungsi baik jika suhu kurang dari 70 derajat celcius.
Biasanya, suhu tinggi berasal dari ruang mesin atau dari LED itu sendiri. Tidak hanya memengaruhi kinerja, umurnya pun berkurang. Jadi, kualitas LED ditentukan pada rancang bangun, material, proses produksi dan sistem kontrol kualitas pascaproduksi.
Kapasitas terang LED berbanding lurus dengan daya dan panas yang ditimbulkan. Semua itu tergantung rancang bangun serta material lampu. Jenis dan material pengendali suhu sangat mempengaruhi kinerja Lampu LED.
Jadi mana sebenarnya yang lebih antara lampu motor LED atau bohlam biasa? Moladin pun sempat melakukan pengujian kepada kedua jenis lamput tersebut.
Komparasi Lampu LED Vs Bohlam Biasa
Untuk membuktikan kualitas lampu motor, Moladin telah melakukan tes untuk mengukur daya yang diperlukan lampu LED dan bohlam biasa dan mengacu pada besaran daya yang di konsumsi.
Dalam tes kali ini, alat-alat yang digunakan untuk mengukur dua komponen tersebut antara lain multitester dan aki.
Sebelumnya, lampu LED ini diklaim pabrikan hanya membutuhkan daya cuma 15 Watt dalam pengaplikasiannya. Langkah pertama, kami mencoba mengukur penggunaan daya pada LED yang menyala pada posisi low/dekat.
Saat posisi low seperti ini, multitester terukur arus yang dihasilkan dari lampu ini sebesar 1,233 Ampere. Tegangan aki pun terukur 12,5 Volt. Jadi, watt yang dihasilkan lampu LED dalam posisi low tersebut sekitar 15,4 watt.
Hasil tersebut berdasarkan rumus menghitung daya listrik (P = I x V). Dimana P adalah besaran daya listrik dalam satuan Watt, V tegangan dalam satuan Volt. Dan I merupakan arus listrik dalam satuan ampere.
Sedangkan, ketika lampu LED pada posisi high beam, hasil dari multitester menunjukkan angka 1,803 Ampere. Dengan menggunakan rumus yang sama seperti diatas, bisa disimpulkan hasil watt yang keluar pada lampu LED tersebut sebesar 22,5 Watt.
Tinggal melakukan pengukuran pada bohlam biasa. Bohlam yang Jinny gunakan adalah merek Osram tipe HS-1 35 Watt. Pada pengukuran bohlam pijar kali ini, metode yang dilakukan sama seperti pengukuran pada lampu LED sebelumnya.
Pada saat menggunakan bohlam biasa, multitester menunjukkan besaran arus pada angka 2,741 Ampere. Sedangkan voltase dari aki yang Jinny pakai menunjukkan penurunan angka menjadi hanya 12,3 Volt. Masih memakai rumus di atas, hasil yang didapat menjadi 33,7 Watt.
Kesimpulan Hasil Pengujian lampu Motor LED dan Bohlam Biasa
Terbukti, kalau lampu motor LED lebih hemat daya dibanding bohlam pijar biasa. Lampu motor LED cocok buat motor injeksi, sebab fuel pump beserta perangkat lainnya juga menggunakan setrum dari aki.
Hal tersebut mencegah aki tidak cepat tekor. Selain itu, usia pakai rata-rata lampu jenis ini terbilang cukup lama.